kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
FOKUS /

Virus Zika: Fakta, gejala, dampak & pencegahannya


Kamis, 01 September 2016 / 20:55 WIB
Virus Zika: Fakta, gejala, dampak & pencegahannya


Sumber: BBC,Reuters,Kompas.com | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pemberitaan mengenai virus Zika tiba-tiba kembali menyeruak sejak pekan lalu seiring Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan penemuan 41 kasus baru Zika di tenggara Singapura. Para pekerja konstruksi asing yang bekerja di satu wilayah sama di daerah Aljunied terdeteksi terinfeksi virus ini. Pemerintah setempat sampai memberhentikan aktivitas proyek konstruksi di area tersebut untuk investigasi.    

Jumlah orang yang terinfeksi terus bertambah dalam hitungan hari. Data terakhir yang terhimpun hingga Kamis (1/9), orang yang terjangkit virus Zika di Singapura sudah mencapai 115 orang. Ini meningkat dari sebelumnya sebanyak 85 kasus di awal pekan ini. 

Berita terbaru, Menteri Kesehatan Malaysia mengumumkan kasus Zika sudah ditemukan di negaranya untuk pertama kalinya pada Kamis (1/9). Seorang wanita berusia 58 tahun menunjukkan tanda ruam dan demam tinggi selama seminggu setelah melakukan perjalanan dari Singapura pada 21 Agustus lalu.  Padahal, Malaysia sudah melakukan pencegahan dengan melakukan pemeriksaan suhu tubuh penumpang yang datang dari Singapura di bandara udara setempat.

Bisa jadi jumlah orang yang terjangkit Zika terus bertambah dan meluas ke negara tetangga lain termasuk Indonesia, jika penyebarannya tidak dicegah. Sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Australia, Taiwan dan Korea Selatan pun sudah mengeluarkan peringatan perjalanan alias travel warning bagi wanita hamil untuk melakukan perjalanan ke Singapura.

Indonesia lewat Kementerian Kesehatan, ikut mengeluarkan instruksi kepada masyarakat untuk menunda bepergian ke Singapura. "Kalau kepentingannya sangat penting ya apa boleh buat. Tapi kalau bisa ya ditunda," tutur Menteri Kesehatan Nila Djuwita Moeloek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/8). 

Kemenkes, juga fokus untuk mencegah masuknya virus masuk ke Indonesia lewat beberapa langkah cepat. Seperti, menginstruksikan seluruh kantor kesehatan di pelabuhan dan Dinas Kesehatan di pintu-pintu masuk ke Indonesia agar memeriksa kesehatan mereka yang baru tiba dari Singapura.  

Petugas Kemenkes juga bakal mengambil sampel darah orang-orang yang terlihat mengalami tanda-tanda seperti demam dengan memberikan health alert atau kartu kewaspadaan.  

Dampak ekonomi 

Larangan berpergian ke Singapura yang sudah diumumkan oleh beberapa negara cepat atau lambat akan berdampak pada industri pariwisata negara tersebut. Apalagi Singapura tengah menghadapi perlambatan pertumbuhan ekonomi, terimbas pelemahan ekonomi global. 

Wabah Zika muncul hanya berselang beberapa waktu jelang Singapore Formula One Motor Racing Grand Prix yang akan berlangsung pada 16-18 September mendatang. Padahal acara ini menjadi daya tarik utama bisnis hiburan dan olahraga di Singapura. "Persiapan untuk ajang ini sejauh ini masih berjalan normal," ujar juru bicara promotor Singapore Grand Prix.    

Lembaga Pariwisata Singapura mengklaim masih terlalu dini untuk menghitung dampak wabah ini pada perekonomian negara. Mereka mengklaim Singapura hingga kini masih menjadi tujuan wisata yang aman. 

Sebenarnya, mengapa virus ini mudah sekali mewabah dan apa memang cukup serius untuk diperhatikan terutama pada ibu hamil? Apa penyebab dan tanda-tanda jika terjangkit virus ini dan bagaimana menangkalnya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini: 

Bagaimana awal mula virus Zika? 

Virus ini ditemukan di negara-negara tropis dengan populasi nyamuk yang tinggi. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), Wabah Zika pertama kali diidentifikasi di Uganda pada 1947 pada monyet. Kemudian pertama kali diidentifikasi di tubuh manusia pada tahun 1952 di Uganda dan Tanzania.  

Hingga kini wabah Zika yang teridenfitikasi setidaknya ada di 59 negara atau teritori, sebagian besar di Amerika. Centers for Disease Control (CDS) di AS menyatakan, Brasil menjadi negara yang paling banyak ditemukan kasus virus Zika. 

Bagaimana orang bisa terinfeksi? 

Zika ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk betina yang terinfeksi, terutama jenis Aedes aegypti. Ini jenis nyamuk yang sama yang menyebarkan virus demam berdarah, chikungunya dan demam kuning. 

Apa dampak virus ini di tubuh manusia?

Kesimpulan CDS, infeksi dari virus Zika pada wanita hamil bisa menyebabkan cacat lahir kepala bayi berukuran kecil (microcephaly) dan kelainan otak lainnya pada bayi. Itu sebabnya, wanita hamil dianggap paling berisiko karena virus ini dapat menyebabkan cacat lahir parah. 

WHO menambahkan, virus ini juga bisa menyebabkan sindrom Guillian-Barre, gangguan neurologis langka yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Meski begitu, kesimpulan efek virus Zika pada manusia yang terinfeksi membutuhkan waktu bulanan hingga tahunan. 

Sejauh ini di Brasil tercatat sudah ada 1.835 kasus microcephaly yang terjadi tanpa adanya gangguan kehamilan yang terdeteksi sebelumnya. Hingga 2 April 2016, tercatat sudah ada 91.387 kasus yang identik dengan virus Zika di sana. 

Apa saja gejalanya? 

Orang yang terinfeksi virus Zika bisa mengalami demam, ruam kulit, peradangan pada mata, nyeri otot dan sendi juga kelelahan berkepanjangan. Gejalanya mirip dengan virus demam berdarah atau chikungunya. 

Bagaimana mencegahnya? 

Upaya untuk mengendalikan penyebaran virus ini dengan membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk untuk berkembang biak. Untuk mencegah gigitan nyamuk, Anda bisa menggunakan obat nyamuk oles ataupun semprot di ruangan dan kelambu.  

CDS bulan lalu mengeluarkan peringatan bahwa virus Zika dapat ditularkan lewat hubungan seksual tanpa pengaman dengan pasangan wanita yang terinfeksi. Pria atau wanita yang telah melakukan perjalanan ke negara-negara yang terkena wabah Zika atau yang tinggal di daerah wabah berpotensi untuk terinfeksi virus tersebut. 

WHO telah mengidentifikasi penularan kasus Zika di Argentina, Chili, Prancis, Italia dan Selandia Baru kemungkinan besar dari hubungan seksual pria dan wanita. Namun, CDS pada 25 Agustus menemukan fakta, virus bisa ini bisa menyebar lewat hubungan seksual antara pria ke wanita bahkan jika pria tersebut tidak memiliki gejala terjangkit Zika namun berada di area yang terinfeksi.

Bagaimana pengobatannya jika terjangkit? 

Belum ada perawatan khusus atau vaksin untuk virus Zika. Perusahaan farmasi dan para ilmuwan bergerak cepat mengembangkan vaksin yang aman dan efektif untuk Zika. Namun WHO menyatakan di awal 2016 bahwa setidaknya butuh waktu 18 bulan untuk memulai uji klinis sekala besar untuk pembuatan vaksin. 

Itupun, vaksin belum akan bisa digunakan secara luas setidaknya untuk dua atau tiga tahun ke depan. Peneliti di AS, Centers for Disease Control (CDS), sudah mulai melakukan percobaan klinis pertama mereka untuk membuat vaksin Zika. 

Duh, semoga wabah virus ini bisa segera ditanggulangi dan tidak menyebar hingga ke Indonesia, ya. 


   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×