Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu bandul politik nasional kerap memainkan permainan bahasa dalam komunikasi yang bersifat polisemi. Maknanya yang kemudian bisa ditafsirkan beragam tetapi akan menguntungkan salah satu tokoh karena punya dimensi politik asosiatif.
“Politik asosiatif itu orang menghubungkan pernyataan Jokowi yang melekat kepada sosok yang berpotensi nyapres di 2024. Nah kalau bicara rambut putih dengan diasosiasikan tentu salah satunya Ganjar Pranowo dan memang tidak ada yang berambut putih,” kata pengamat politik Gungun Heryanto dikutip dari akun Instagramnya, Senin (28/11).
Meski demikian, Gungun meyakini dalam waktu dekat ini Jokowi tidak akan secara eksplisit mengungkapkan tokoh berambut putihg yang dimaksud. Pasalnya, terlalu berisiko dalam posisinya selaku Presiden.
“Dalam posisi presiden dia harus berinvestasi narasi kesemua kekuatan karena pada akhirnya Jokowi punya kepentingan ke siapa pun yang maju di 2024 dan berpotensi menang melanjutkan sejumlah prioritas program kerja yang sudah dieksekusi di eranya,” jelasnya.
Lalu kapan Jokowi akan bicara secara eksplisit tokoh yang diusung di depan panggung? Saat ini, menurut Gungun berbicara soal timming dan strategi.
Alasannya momentum belum tepat untuk kemudian mengeksplisitkan pada siapapun yang maju. Ini lantaran momentum saat ini polanya acak. “Di internal PDI-Perjuangan sendiri bisa dilihat acak antar Puan Maharani dan Ganjar Pranowo,” paparnya.
Prediksi Gungun, kode pemimpin berambut putih akan terbuka ke publik pada awal tahun depan atau mendekati fase pengusungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada bulan November 2023
Sebelumnya, Jokowi hadir dalam acara temu relawan bertajuk Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (26/11).
Di hadapan ribuan orang, Jokowi menyebutkan ciri-ciri pemimpin yang menurutnya betul-betul memikirkan rakyat. Hal itu, kata dia, bisa dilihat dari fisiknya, antara lain, raut mukanya berkerut serta rambutnya putih.
Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Hasil KTT G20 Segera Ditindaklanjuti
"Saya ulang, jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya, kalau wajahnya cling, bersih, tidak ada kerutan di wajahnya, hati hati. Lihat juga, lihat rambut rambutnya, kalau rambutnya putih semua ini mikir rakyat ini," kata Jokowi.
Pernyataan Jokowi itu pun disebut-sebut mengarah ke Ganjar Pranowo. Sebab, politisi PDI-P tersebut berambut putih. Sebelum ini, Presiden Jokowi juga pernah melempar pernyataan yang seolah-olah memberi restu ke Ganjar buat maju pilpres.
Dalam rapat kerja nasional Rakernas V Relawan Pro Jokowi (Projo) Mei lalu, Ketua Dewan Pembina Projo itu bilang, jangan terburu-buru perihal politik, sekalipun mungkin yang mereka dukung hadir di tengah-tengah Rakernas. Dalam acara tersebut, salah satunya hadir Ganjar Pranowo.
"Jangan tergesa-gesa, jangan tergesa-gesa. Meskipun, meskipun, mungkin yang kita dukung ada di sini," kata Jokowi di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (21/5/2022).
Antara Ganjar-Prabowo-Anies
Buntut heboh narasi pemimpin berambut putih, Ganjar Pranowo tiba-tiba memamerkan penampilan rambutnya yang berbeda drastis yakni berwarna hitam.
Dalam postingan Instagram Minggu (27/11), Ganjar terlihat berubah dengan rambut hitam. Dalam caption atau keterangan fotonya, Ganjar menyebut cukur dan meminta tips merawat rambut serta wajah.
"Cukur.... Kamu punya tips merawat wajah & rambut?" ujar Ganjar Pranowo.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memamerkan rambut putihnya di hadapan awak media.
Hal itu dilakukan Prabowo merespons pertanyaan mengenai ucapan Presisen Joko Widodo (Jokowi) terkait 'pemimpin berambut putih'.
Pantauan Kompas.com, Senin (28/11/2022), Prabowo menunjukkan rambut putihnya usai melakukan rapat dengan Komisi I DPR terkait kerja sama bidang pertahanan di Gedung DPR, Jakarta.
Ia tampak menunjuk pelipis bagian kanannya. Terlihat di bagian itu ada sedikit rambut berwarna putih di bagian pinggir. "Ha ha ha. Putih, banyak kan putih," ujar Prabowo saat ditemui sambil tertawa.
Lalu bagaimana dengan Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) juga memamerkan unggah foto soal rambut melalui akun Instagramnya, Minggu (27/11).
Baca Juga: Pertama Kalinya di Luar Negeri, Relawan Jokowi Gelar Musra di Hong Kong
Anies bercerita soal tukang cukur langganannya, Mas Novan. “Pertama kali berjumpa awal 2015, cukur rambut ketika baru awal-awal bertugas sebagai Mendikbud. Lalu di pertemuan kedua, dia bawa banyak foto saya hasil cari dari Google. Ditunjukkan mana-mana sisi yang bagus dan yang kurang, serta pilihan yang dia anjurkan,”.
“Lalu, kalau sedang cukur di kesempatan lain, ia sering cerita bahwa habis lihat saya di TV, di berita online, dan ia perhatikan rambut saya sambil berpikir apa lagi yang perlu diperbaiki. Ini namanya tukang cukur yang bawa solusi dan selalu memperbaiki diri, bukan sekadar mengerjakan tugas,” .
“Selama ini 1-2 kali per bulan ia kami panggil ke rumah untuk mencukur atau sekadar merapikan. Orangnya pekerja keras, sangat perhatian pada detil. Saya juga pernah mampir ke rumahnya, sudah seperti keluarga,”.
“Kini Mas Novan membuka barbershop di Lebak Bulus 1, masih dekat rumah. Bagi teman-teman yg tinggal di Lebak Bulus silakan mampir ke @arthamara.barbershop. Dan khusus bagi guru sedang ada promo pangkas rambut gratis sampai tanggal 30 November nanti.”
Jika Pilpres Diadakan Sekarang
Dukungan pada Ganjar Pranowo semakin kuat, sementara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan bersaing ketat di posisi kedua. Demikian temuan survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk “Trend Dukungan Bakal Capres pasca Deklarasi” yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV pada Minggu, 27 November 2022.
Hasil survei yang dipresentasikan Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, itu menunjukkan dalam semua simulasi, Ganjar mengungguli nama-nama tokoh lain. Dalam pertanyaan semi terbuka, Ganjar mendapatkan dukungan 26,7 persen.
Posisi kedua diperebutkan Prabowo (18,8 persen) dan Anies (17 persen). Nama-nama lain jauh tertinggal di bawah 4 persen. Masih ada 13,1 persen yang belum menentukan pilihan.
“Bila pemilihan presiden diadakan ketika survei terakhir dilakukan, ada 3 nama yang mendapat dukungan paling signifikan: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Nama-nama lain masih jauh tertinggal di bawah,” kata Deni.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, BNPT Waspadai Ancaman Kelompok Radikal dan Teroris
Dalam simulasi 4 nama, di mana yang bersaing adalah Anies, Ganjar, Prabowo, dan Puan Maharani, Ganjar mendapatkan dukungan 33,5 persen; Prabowo 26,9 persen; Anies 24 persen; dan Puan 3,4 persen.
Sementara dalam simulai 3 nama, Ganjar mendapatkan dukungan 33,5 persen; Prabowo 30 persen; dan Anies 25,1 persen.
“Bila calon hanya tiga, dan yang bersaing Prabowo vs Ganjar vs Anies, maka Ganjar cenderung unggul atas keduanya,” kata Deni.
Namun demikian, lanjut Deni, dalam simulasi di mana Ganjar, Prabowo, dan Anis maju, tidak ada calon yang mendapat dukungan di atas 50 persen sehingga terbuka kemungkinan pilpres akan berlangsung dua putaran.
Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 5-13 November 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden.
Response rate sebesar 1012 atau 83%. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News