kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%
FOKUS /

Mari pilah-pilih saham usai pemilihan presiden


Jumat, 04 Juli 2014 / 19:00 WIB
Mari pilah-pilih saham usai pemilihan presiden
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di kantor cabang Bank Mandiri Jakarta,


Reporter: Sanny Cicilia, Narita Indrastiti, Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Sanny Cicilia

Di tahun politik, kinerja saham lokal selama setengah tahun pertama ternyata tak buruk. Return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama Januari-Juni tercatat mencapai 14,14% sedangkan return tertinggi untuk individu saham mencapai 85%.

Jika dibandingkan dengan bursa saham di Asia, kinerja IHSG merupakan salah satu yang terbaik. Bursa lain yang turut menikmati kenaikan seperti IHSG adalah Indeks SET di Bangkok yang naik 14,4% sejak akhir tahun hingga 30 Juni dan bursa PSEi Filipina yang menguat 14,37%.

Selain itu, IHSG masih lebih baik dibanding kinerja Indeks Straits Times di Singapura atau KLCI Malaysia yang juga positif. Sedangkan bursa di belahan timur Asia cenderung minus di semester I lalu. Saat tulisan ini diturunkan Jumat (4/7) lalu, IHSG ditutup menguat 0,35% ke level 4.905,82. Ini menambah total penguatan indeks menjadi 14,78% sejak akhir 2013 lalu (year to date).

Tabel 1

Pergerakan bursa regional semester I-2014
Bursa regional 30 Juni 2014 30 Des 2013
SET Thailand 1485,75 1298,71 14,40
PSEI filipina 6844,31 5984,26 14,37
IHSG 4878,58 4274,18 14,14
FTSE Straits Times 3255,67 3153,29 3,25
FTSE KLCI 1882,71 1866,96 0,84
Hang Seng 23190,7 23306,4 (0,50)
Kospi 2002,21 2011,34 (0,45)
Nikkei  15162,1 16291,31 (6,93)

Sektor jagoan

Di periode setengah tahun pertama, indeks banyak dipengaruhi faktor eksternal dan internal. Misalnya pertumbuhan ekonomi yang positif dan menggaet dana asing sebesar lebih dari US$ 800 juta masuk ke Indonesia pada Januari-Februari lalu. Rilis kinerja emiten sejak akhir tahun yang positif juga menyokong performa IHSG.

Kedatangan momentum pemilihan presiden di tahun ini juga menjadi penggerak pasar. Ketika Joko Widodo yang menjadi Gubernur DKI Jakarta dijagokan PDI-P sebagai calon presiden, IHSG sempat melompat 3,23% atau 152 poin ke 4.878,64, pada tanggal 14 Maret 2014. Namun, sentimen ini juga yang menjadikan indeks gamang ketika raihan suara PDIP tidak mencapai ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) sebesar 20%.

Di Juni, IHSG mulai berbalik arah. Defisit neraca perdagangan menjadi faktor pelemahan indeks dari dalam negeri. Di luar negeri, konflik geopolitik Ukraina-Rusia memanas, begitu juga serangan pemberontak ISIL di Irak. Di sisi lain, bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve mulai memberi sinyal segera menaikkan bunga lantaran pemulihan ekonomi AS makin terlihat.

Selama periode ini, semua sektor yang menopang IHSG menguat. Mayoritas naik dua digit, dan hanya dua sektor yang tercatat di bawah itu. Jawara sektor, menurut data Bloomberg adalah saham properti yang menguat 21% dari akhir tahun hingga akhir Juni. Saham yang masuk sektor ini, seperti properti, real estate, dan konstruksi.

Pertumbuhan yang paling kecil dan single digit dirasakan oleh emiten sektor pertambangan dan industri dasar serta kimia, yang naik 3% dan 8%. Pembatasan ekspor mineral mentah oleh pemerintah menjadi pemberat korporasi tambang yang sudah menderita karena penurunan harga komoditas tambang sejak tahun lalu. Salah satu imbasnya terlihat pada PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang mencatat rugi Rp 272 miliar di akhir kuartal I-2014.

Tabel 2

Sektor 30 Juni 2014 30 Des 2013 (%)
Properti 406,66 337,00 21
Finansial 647,94 540,33 20
Infrastruktur dan transportasi 1.075,55 930,40 16
Perdagangan, jasa, investasi 901,94 776,79 16
Barang konsumer 2,007,88 1,782,09 13
Perkebunan 2.378,22 2.139,96 11
Industri dasar dan kimia 517,08 480,74 8
Pertambangan 1.474,66 1.429,31 3

Jawara saham

Saham konstruksi, properti, finansial, mengisi jajaran tertinggi saham-saham yang mengumpulkan gain terbesar di periode semester I. Di antara saham LQ45, penggerak pasar, pemberi return terbaik antara lain Multipolar (MLPL) dan Adhi Karya (ADHI). Kedua sahamnya menguat di atas 80%. Waskita Karya (WSKT) dan PP Persero (PTPP) juga mencatat gain di atas 50%.

Cukup terpukau dengan kenaikan ini? Analis First Asia Capital David Sutyanto melihat, saham MLPL naik tinggi karena ada aksi penjualan Matahari Department Store (LPPF) sebesar Rp 1,39 triliun. Ini menyebabkan laba MLPL di 2013 melonjak berlipat ganda menjadi Rp 1,41 triliun.

Sebagai perbandingan, di 2012, MLPL hanya mengantongi laba Rp 28,63 miliar. Namun, dari sisi kinerja operasional, David melihat MLPL masih berpotensi berkembang.

Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan, fokus MLPL yang bergerak di ritel dan penyedia jasa cukup bagus. Apalagi, kebutuhan terhadap sektor itu terus tumbuh. Tapi William melihat mendatang, harga saham MLPL cenderung stabil.

Tabel 3

10 Saham dengan kenaikan terbesar di semester I-2014 10 Saham dengan pertumbuhan terkecil semester I-2014
No Emiten (%) No Emiten (%)
1 Multipolar MLPL 87,5 1 Sentul City BKSL (32,48)
2 Adhi Karya ADHI) 84,44 2 Harum Energy HRUM (15,45)
3 Waskita Karya WSKT 67,9 3 Malindo Feedmil MAIN (14,33)
4 PP Persero PTPP 59,48 4 Express Transindo Utama TAXI (13,01)
5 Summarecon Agung SMRA 45,51 5 Visi Media Asia VIVA (5,45)
6 Bank Rakyat Indonesia BBRI 42,41 6 Indo Tambangraya ITMG (5,26)
7 Wijaya Karya WIKA 40,19 7 Indofood CBP ICBP (1,96)
8 Tower Bersama Infrastructure TBIG 38,79 8 EXCL (1,92)
9 Kalbe Farma KLBF 32,80 9 AKR Corporindo AKRA (1,03)
10 Ciputra Development CTRA 29,26 10 Indofood Sukses Makmur INDF 1,57%

Pilah-pilih saham apa?

Dari kinerja saham selama semester I, calon investor boleh saja bertolak dengan pencapaian tersebut untuk mengkoleksi saham. Analis di pasar sepertinya tak bosan-bosannya mengingatkan untuk melirik kondisi fundamental atau kesehatan perusahaan, prospek, harga wajar, strategi perbaikan kinerja, manajemen sampai good corporate governance (GCG). 

Tabel 4

Indikator Kinerja IHSG semester I (%)
Price/Earnings 21,52
Price/Book Value 2,48
Dividen Yield 2,11
gross margin 23,34
Operating margin 14,55
Profit margin 8,74
Return on assets 3,32
Return on equity 13,14

Sentimen pilpres akan mempengaruhi mood investor memilih aset-aset berisiko saat ini. Namun, Hans Kwee, pengamat pasar modal menilai, konsolidasi saham hanya berlangsung hingga pemilu presiden usai. Jika pilpres sesuai ekspektasi, saham kembali pulih dan dana asing membanjiri pasar.

Hans yakin, IHSG bisa menyentuh 5.300 hingga akhir tahun nanti. Dus, itu adalah waktu tepat membeli beberapa saham, khususnya bluechips yang akan melaju kencang jika asing masuk. "Saya menyukai saham keuangan dan perkebunan karena pemulihannya cepat," ujar dia kepada KONTAN, Senin (30/6). 

Senada, Kepala Riset Batavia Prosperindo Sekuritas Andy Ferdinand memprediksi, pergerakan saham LQ45 tergantung pada hasil pemilu presiden 9 Juli 2014. Meski begitu, sektor infrastruktur tetap berkembang. Pasalnya dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden berjanji akan mengembangkan infrastruktur.

David dari First Asia Capital mengakui, ada ekspektasi tinggi terhadap sektor konstruksi. Di semester I, sektor ini dan properti menjadi peraup gain terbesar. Padahal konstruksi masih terganjal tingginya suku bunga. David memperkirakan, sektor konstruksi bakal sedikit koreksi pada tahun ini.

Pengamat pasar modal, Rudiyanto memilih reksadana saham yang diputar di sektor properti dan konsumer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×