kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Empat strategi di operasi darurat asap


Senin, 07 September 2015 / 09:45 WIB
Empat strategi di operasi darurat asap


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Sumatera Selatan untuk melihat lebih dekat operasi darurat asap pada Minggu (6/9).

Asap masih mengepung wilayah Sumatera dan Kalimantan meskipun telah berkurang dibandingkan dua hari seblumnya. Jarak pandang di Pekanbaru 300 meter, Rengat dan Pelalawan 200 meter, Dumai 2 km, Jambi 1 km, Banjarmasin 500 meter pada pagi hari.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bilang enam gubernur masih menyatakan status siaga darurat atas kebakaran hutan.

Mereka adalah di Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan (Sumsel), Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Barat (Kalbar) dan Kalimantan Tengah (Kalteng).

Untuk mengatasi hal itu, pemerintah menjalankan empat strategi operasi darurat asap secara serempak.

Strategi pertama dilakukan dari udara dengan hujan buatan dan pemboman air.

"BNPB menggunakan tiga pesawat Casa 212 untuk hujan buatan di Riau, Sumsel dan Kalbar. Total 115 ton garam disebar di awan di Riau, 40 ton di Sumsel dan 22 ton di Kalbar. 13 helikopter juga digunakan untuk pemboman air yaitu Riau 3 unit, Sumsel 2, Jambi 2, Kalbar 2, dan Kalteng 2, dan Kalsel 1. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan LHK mengerahkan 1 pesawat Air Tracktor di Riau. Jutaan liter telah dijatuhkan di titik api," kata Sutopo dalam keterangan resmi, Minggu (6/9).

Strategi kedua adalah pemadaman di darat oleh tim gabungan dari badan penanggulangan bencana daerah (BPBD), Manggala Agni, TNI, Polri, MPA dan masyarakat. Di tiap provinsi lebih dari 1.500 personil dikerahkan memadamkan api.

Ketiga, operasi penegakan hukum oleh Polri dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS). Polri telah menindak 39 kasus kebakaran hutan di Sumatera sepanjang tahun ini.

PPNS Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menyegel lahan-lahan yang terbakar. Penegakan hukum akan lebih ditingkatkan dengan mengerahkan personil Polri dan PPNS memburu pembakar.

Aparat TNI disebar untuk melakukan patroli dan menjaga daerah-daerah yang sering dibakar.

Keempat adalah pelayanan kesehatan dan sosialisasi. Semua kepala polisi daerah di enam provinsi yang terbakar telah mengeluarkan maklumat pelarangan membakar hutan dan lahan. Ribuan masker telah dibagikan kepada masyarakat.

Data sementara di Sumsel ada 22.555 jiwa menderita ISPA dan di Riau 1.002 jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×