Reporter: Dessy Rosalina, Nina Dwiantika, Adhitya Himawan | Editor: Edy Can
PENGANTAR. Perang bunga simpanan bakal kembali terjadi. Indikasi ini mulai terlihat setelah Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menaikkan suku bunga penjaminan. Mau tak mau perbankan juga harus mengiming-imingi bunga yang tinggi kepada deposan. Maklum, likuiditas perbankan sekarang sedang ketat.
Kabar baik bagi Anda yang memiliki dana berlimpah. Beberapa pekan mendatang, boleh jadi bank bakal berlomba menawarkan iming-iming bunga deposito lebih tinggi.
Pemicunya adalah Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang mengerek bunga simpanan atau LPS rate sebesar 25 basis poin (bsp). Terhitung 15 Mei sampai 14 September 2014, LPS rate bank umum menjadi 7,75%. Sementara bank perkreditan rakyat (BPR) menjadi 10,25% (Harian KONTAN, 14 Mei 2014).
Pasca LPS rate naik, biasanya bank menyesuaikan bunga deposito. Sejatinya, bunga deposito di pasaran saat ini telah menembus dua digit.
Pantauan LPS, per Mei ini rata-rata perbankan memberikan bunga simpanan antara 10,25% sampai 10,50%. Tawaran bunga tinggi tentu menarik minat nasabah tajir.
Sebagai gambaran, bunga deposito ini melampaui bunga atau kupon yang ditawarkan pemerintah lewat saving bonds (SBR). Saving bond yang dijual 2 Mei sampai 22 Mei ini menawarkan kupon 8,75%.
Tapi tentu saja, jika Anda ingin mendapatkan imbal hasil deposito setinggi itu, harus memiliki dana berlimpah. Dody Arifianto, Ekonom Divisi Manajemen Risiko LPS, mengatakan, beberapa bank memberikan bunga deposito 11%-12% kepada nasabah yang memiliki simpanan di atas Rp 10 miliar. "Nasabah dengan simpanan di atas Rp 2 miliar, bunga di atas LPS rate sedikit," jelas Dody.
Berapa bunganya? Bagi deposan dengan dana di atas Rp 2 miliar, Bank Central Asia (BCA) memberikan bunga 9%. Tapi, yang tak kalah agresif adalah bank-bank asing yang turut berebut likuiditas alias dana nasabah. "Saya sering ditawari bunga deposito sebesar 11% oleh bank asing," ujar salah satu bankir.
Rata-Rata Suku Bunga Deposito Berjangka Satu Bulan (rupiah) Berdasarkan PIPU 10 Bank Besar (%)
Nama Bank | 14 Mei 2014 |
Bank Mandiri | 4,375 |
Bank Rakyat Indonesia | 4,25 |
Bank Central Asia | 8,375 |
Bank BNI | 4,375 |
Bank CIMB Niaga | 8,750 |
Pan Indonesia (Panin) Bank | 7,25 |
Bank Permata | 8 |
Bank Danamon | 6,875 |
Bank Tabungan Negara | 5,75 |
Bank Internasional Indonesi | 7,50 |
Sumber : BI |
Kendati LPS rate menanjak, bank mengaku berhati-hati mengerek bunga deposito. Pasalnya, kenaikan bunga menambah berat beban bank. "Kenaikan LPS rate lebih cepat dari prediksi kami. Ini berdampak pada beban bunga karena 40% deposito dibayar pada LPS rate," ujar Vera Eve Lim, Direktur Keuangan Bank Danamon pada KONTAN, Kamis, (15/5).
Jahja Setiatmadja, Presiden Direktur BCA, mengatakan pasca LPS rate naik, BCA akan memutuskan besaran suku bunga deposito di akhir bulan nanti. Pertimbangan bank terafiliasi Grup Djarum tersebut adalah arus naik turun simpanan. "Kenaikan LPS rate tidak tepat, karena perang bunga akan semakin keras," tandas Edy Kuntardjo, Direktur Utama Bank Ina Perdana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News