kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Indonesia prediksi kinerja sektor manufaktur melambat di kuartal akhir 2018


Minggu, 28 Oktober 2018 / 15:27 WIB
Bank Indonesia prediksi kinerja sektor manufaktur melambat di kuartal akhir 2018
ILUSTRASI. Pabrik industri tekstil


Reporter: Grace Olivia | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia memprediksi kinerja sektor industri pengolahan alias manufaktur akan melambat di kuartal keempat mendatang. Hal ini lantaran volume produksi dan pesanan diperkirakan akan mengalami penurunan seiring dengan siklus akhir tahun.

Dalam laporan Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia Triwulan-III 2018, Jumat (28/10), kinerja sektor manufaktur diperhitungkan akan mencapai level indeks 51,92% pada kuartal keempat.

"Ekspansi sektor industri pengolahan kami perkirakan masih akan terus berlanjut di triwulan keempat, didukung juga oleh permintaan di pasar domestik sehubungan dengan perayaan natal dan liburan akhir tahun," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo.

Meski masih masuk dalam kategori ekspansif, proyeksi angka ini menunjukkan perlambatan dibandingkan capaian di kuartal-III 2018 yakni 52,02%.

"Perkembangan kinerja sektor industri pengolahan ini sejalan dengan pertumbuhan kegiatan usaha industri pengolahan triwulan-IV 2018 yang (diproyeksi) lebih lambat dengan nilai SBT (saldo bersih tertimbang) 0,68%," terang BI.

Berdasarkan komponen pembentuk PMI-BI, diperkirakan volume produksi di kuartal keempat masih akan ekspansif meski melambat dari 55,18% menjadi 54,40%. Begitu juga dengan volume pemesanan yang akan melambat menjadi 53,11% dari sebelumnya 53,37% di kuartal ketiga.

Adapun, indeks volume persediaan barang jadi (inventoris) dan penerimaan pesanan barang input diprediksi naik menjadi masing-masing 54,40% dan 46,14%. Indeks jumlah tenaga kerja juga diperkirakan sedikit membaik ke level 50,12% di kuartal keempat nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×