kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.934   -65,00   -0,41%
  • IDX 7.188   7,77   0,11%
  • KOMPAS100 1.103   0,19   0,02%
  • LQ45 873   -1,89   -0,22%
  • ISSI 221   1,68   0,77%
  • IDX30 446   -1,23   -0,27%
  • IDXHIDIV20 538   -0,41   -0,08%
  • IDX80 127   -0,01   -0,01%
  • IDXV30 135   -0,28   -0,21%
  • IDXQ30 149   -0,03   -0,02%
FOKUS /

Aset Safe Haven: Emas dan Dolar Jadi Primadona di Tengah Ketidakpastian Global


Senin, 22 April 2024 / 14:19 WIB
Aset Safe Haven: Emas dan Dolar Jadi Primadona di Tengah Ketidakpastian Global
Investor tengah berburu aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global seperti dolar AS dan emas yang harganya meroket.


Reporter: Dupla Kartini, Rashif Usman, Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor tengah berburu aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global. Hal ini dipicu perang antara Iran dan Israel dan masih memanasnya kondisi Timur Tengah serta perang Rusia dan Ukraina yang masih berlanjut.

Mundurnya ekspektasi penurunannya suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed juga, di tengah inflasi tinggi yang bertahan lama di AS, turut membuat ekonomi global kian tidak pasti.

Ketika Iran membalas serangan Israel di konsulatnya di Suriah, pada Sabtu 813/4/2024), yang menelan korban sejumlah petinggi militer negara tersebut, telah memicu kekhawatiran global akan meluasnya konflik di Timur Tengah.

Para investor global pun mencari tempat untuk mengamankan aset-asetnya. Maka perburuan terhadap aset safe haven pun meningkat di tengah ketidakpastian ekonomi global. 

Kondisi ini, mendorong kenaikan harga-harga sejumlah aset yang dinilai masuk kategori safe haven, terutama emas dan dolar AS.

Maka tidak heran dalam sepekan terakhir, harga emas berkali-kali mencatatkan rekor sepanjang masa. Demikian juga dolar AS yang yang menguat terhadap mata uang negara berkembang seperti rupiah yang tembus di atas Rp 16.000 per dolar AS.

Baca Juga: Harga Emas Turun Tipis pada Senin (22/4) Setelah Naik 5 Pekan Beruntun

Sebagai gambaran, hingga Kamis (18/4), harga emas Antam pecahan 1 gram mencapai Rp 1,33 juta per gram. Dengan demikian sepanjang tahun berjalan harga emas Antam telah naik 18% atau setara Rp 205.000 sejak awal tahun.

Demikian juga harga buyback emas Antam juga naik menjadi Rp 1,23 juta per gram atau sudah naik 190.000 sejak awal tahun.

Kenaikan fantastis harga emas Antam sejalan dengan reli tajam harga emas global. Berdasarkan Reuters, harga emas spot mengukir rekor tertinggi sepanjang sejarah di level US$ 2,431,29 per troi ons pada 12 April 2024. Hingga Kamis (18/4) harga emas sudah naik 15% ke level US$ 2.382 per troi ons.

Tak jauh berbeda dengan emas, aset safe haven lainnya dolar AS juga naik ke posisi tertinggi dalam lima bulan terakhir. Per Kamis (18/4) nilai tukar USD terhadap IDR dipatok di level Rp 161.179 per dolar AS. Rupiah menyentuh ke level terlemah dalam empat tahun terakhir. Sementara USD telah menguat 5,67% tahun ini.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, ketidakpastian geopolitik di Timur Tengah mendorong pelaku pasar untuk memilih berinvestasi pada aset-aset safe haven, salah satunya dolar AS.

Menurut Josua, indeks dolar AS telah naik ke kisaran level 106 menyusul eskalasi konflik antara Iran dan Israel.

Nilai Tukar Rupiah

Baca Juga: Emas dan Dollar AS Lagi Hot, Hanya Jangan Latah!

Ia memprediksi rupiah akan terus terdepresiasi bila konflik di Timur Tengah terus memanas atau berlanjut. Pasalnya, konflik di Timur Tengah akan meningkatkan ketidakpastian global, mendorong investor menarik dana mereka dari aset-aset berisiko tinggi, terutama dari negara-negara berkembang, tak terkecuali dari Indonesia.

Untuk itu, ia mengungkapkan kekhawatirannya bahwa aliran modal keluar dari pasar saham dan obligasi Indonesia bakal meningkat pasca pecahnya konflik antara Iran dan Israel. Ia memprediksi harga emas akan bertahan dan bahkan terus meningkat di atas US$ 2.000 per troi ons karena investor memburu safe haven.

Emas Antam Cenderung Naik

Sementara itu, Founder Traderindo.com Wahyu Tribowo Laksono memprediksi harga emas akan terus mengkilap di tengah inflasi tinggi di AS.

Dimana hal ini akan mendorong The Fed menunda percepatan penurunan suku bunga acuan sehingga berdampak pada kenaikan harga emas sebagai safe haven. Apalagi kondisi ini juga didukung faktor geopolitik yang terus memanas.

Lebih lanjut, Wahyu mengatakan sejalan dengan kenaikan harga emas spot, prospek emas Antam menarik diperhatikan. Pasalnya, harga emas Antam cenderung lebih menarik dibandingkan emas global.

Baca Juga: Harga Emas Kian Berkilau, Begini Dampaknya Bagi Emiten Tambang

Menurutnya, jika dolar AS melemah, harga emas Antam berpotensi naik seiring kenaikan harga emas global. Sementara jika dolar AS menguat dan emas global melemah, harga emas Antam juga tetap masih bisa naik karena rupiah melemah dan emas Antam menjadi hedge rupiah terhadap dolar AS.

"Kencenderungan-nya, emas Antam selalu naik tiap tahunnya, bahkan bisa naik ke rekor baru per tahunnya," ujar Wahyu.

Wahyu memprediksi harga emas global akan menguat di level US$ 2.250 - US$ 2.550 per troi ons. Adapun emas Antam, ia memprediksiakan bertahan di level Rp 1,3  dan bisa tembus di level Rp 1,4 juta per gram pada akhir tahun 2024.

Sebagai catatan per Senin (22/4), harga emas Antam menguat ke level Rp 1,34 juta per gram atau naik Rp 4.000 dari hari sebelumnya. Sementara harga buyback enam Antam berada di level Rp 1,23 juta per gram atau tidak mengalami perubahan dari harga sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×