kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Venezuela barter minyak dengan makanan ke Jamaika


Rabu, 03 Agustus 2016 / 14:10 WIB
Venezuela barter minyak dengan makanan ke Jamaika


Sumber: money.cnn | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Venezuela menjual minyak produksinya ke Jamaika. Sebagai gantinya, Jamaika menyediakan bahan makanan, obat-obatan, peralatan pertanian, dan bahan bangunan.

Pada pekan lalu, pemerintah Jamaika mengumumkan pihaknya akan menyediakan berbagai produk pangan dan jasa ke Venezuela dengan nilai mencapai US$ 4 juta.

"Anda bisa mengatakan produk pangan dan jasa ini sebagai barter dengan minyak. Terserah pada Venezuela untuk memutuskan barang-barang apa saja yang mereka butuhkan," jelas Wesley Hughes, CEO PetroCaribe Development Fund milik pemerintah Jamaika.

Bentuk pembayaran ini merupakan bagian dari pakta perdagangan antara kedua negara.

Hughes bilang, Venezuela belum menyatakan secara spesifik barang-barang yang mereka butuhkan. Yang pasti, barang-barang itu setara dengan US$ 4 juta.

"Mereka kemungkinan meminta beras dan kacang-kacangan sebagai bentuk bayaran dari Jamaika. Jamaika sebenarnya juga tidak bisa membayar Venezuela dalam bentuk uang, jadi mereka mengirimkan Venezuela makanan," kata Russ Dallen, managing partner Caracas Capital yang berbasis di Miami.

Kondisi Venezuela saat ini memang sangat menyedihkan. Mereka kekurangan bahan pangan dan obat-obatan. Warga Venezuela harus mengantre selama berjam-jam untuk membeli bahan pangan seperti susu, telur, hingga tepung. Seringkali, rak-rak di supermarket tampak kosong.

Tak hanya itu, sejumlah warga lain meregang nyawa akibat minimnya peralatan dan obat-obatan di rumah sakit.

Meski kondisi negaranya sudah memburuk, pemerintah Venezuela menolak bantuan dari kelompok kemanusiaan internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Amnesty International.

"Bagi mereka, menerima bantuan kemanusiaan berarti mengakui bahwa krisis ini diciptakan sendiri oleh pemerintah," jelas Erika Guevara Rosas, Americas director Amnesty International kepada CNNMoney.

Di sisi lain, Venezuela menerima barang-barang sebagai bentuk pembayaran dari Jamaika. Jamaika sendiri baru saja pulih dari kemerosotan ekonomi setelah mendapatkan bailout terakhir kali dari Badan Moneter Internasional (IMF) pada 2013 lalu.

Ini bukan pertama kali Venezuela melakukan transaksi non-tunai.

Sebelumnya, menurut data Inter-American Dialouge, China pernah meminjamkan uang kepada Venezuela senilai US$ 65 miliar sejak 2007.

Sebagian dana pinjaman itu dibayar dalam bentuk minyak. Perusahaan minyak BUMN Venezuela, PDVSA, rata-rata mengirimkan sekitar 579.000 barel minyak per hari ke China pada tahun lalu.

Berdasarkan proyeksi IMF, ekonomi Venezuela merupakan yang terburuk di dunia. Venezuela diestimasi akan terkontraksi sebesar 10% pada tahun ini dan tingkat inflasi akan meroket hingga 700%.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×