kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump sedang merencanakan penghapusan pagu utang


Jumat, 08 September 2017 / 08:57 WIB
Trump sedang merencanakan penghapusan pagu utang


Sumber: CNBC,Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - KONTAN.CO.ID - Kondisi keuangan Amerika Serikat (AS) agak longgar hingga akhir tahun. Presiden AS Donald Trump setuju dengan usulan Demokrat soal utang yang bisa digunakan pada pemulihan setelah badai Harvey di Houston, Texas.

Rabu (7/9), Senat meneken kesepakatan dengan Trump dengan suara 80-17. Kesepakatan ini termasuk bantuan US$ 15,25 miliar untuk wilayah yang terpapar Harvey dan bencana alam lain. Legislasi ini juga akan menaikkan pendanaan pemerintah sekaligus pagu utang hingga 8 Desember 2017.

Aturan ini sekarang masuk ke parlemen untuk persetujuan akhir. Ada peluang bahwa House of Representative alias DPR menolak usulan soal pagu utang. Partai Republik cenderung ketat soal anggaran belanja.

Menurut sumber Reuters, Trump memanggil Nanci Pelosi, perwakilan Demokrat di DPR dan Chuck Schumer yang merupakan Senat terpandang Demokrat. Pada pertemuan hari Rabu di Gedung Putih yang melibatkan Trump, Pelosi, Schumer, Ketua DPR Paul Ryan dan Ketua Senat dari Demokrat Mitch McConell, Trump dan perwakilan rakyat menyetujui rancangan kenaikan pagu utang sementara. 

Pagu utang AS berfungsi untuk membatasi jumlah utang maksimal yang bisa diterbitkan oleh pemerintah AS untuk menutup anggaran yang defisit. "Bertahun-tahun, orang-orang berencana untuk menghilangkan sekalian pagu utang ini dan ada banyak alasan bagus untuk penghapusan ini," kata Trump.

The Washington Post yang mengutip tiga sumber mengatakan, Trump, Schumer dan Pelosi akan menyusun rencana penghapusan pagu utang ini dalam beberapa bulan ke depan. "Presiden mendorong para pemimpin Kongres untuk menemukan solusi permanen pagu utang agar pemungutan suara atas kenaikan limit ini tidak dipolitisasi," kata Sarah Sanders, Jurubicara Gedung Putih ketika dimintai komentar soal laporan The Washington Post.




TERBARU

[X]
×