kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stanchart optimistis laju ekonomi sentuh 5,2%


Senin, 24 Juli 2017 / 20:48 WIB
Stanchart optimistis laju ekonomi sentuh 5,2%


Reporter: Choirun Nisa | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Bank Standard Chartered memprediksikan pertumbuhan ekonomi semester dua lebih baik dibandingkan semester pertama. Pemulihan permintaan domestik yang lebih kuat menjadi penopangnya.

"Kemarin (semester pertama) kan ada libur yang banyak, terutama di bulan Juni. Sementara jam kerja menurun, sehingga tidak banyak penjualan yang meningkat. Tapi, kami prediksikan semester depan meningkat," ujar Aldian Taloputra, ekonom senior Bank Standard Chartered Indonesia dalam penjelasan riset Bank Standard Chartered yang berjudul "Global Focus Q3 2017 – Swans, Bull and Bears” di Ritz Carlton Pacific Place pada Senin (24/7).

Dalam rilisnya, Standard Chartered menyatakan bahwa akan ada kemajuan dari berbagai proyek infrastruktur, dorongan fiskal, kelonggaran inflasi, dan peningkatan investasi swasta. Beberapa hal ini dinyatakan akan mendorong pertumbuhan di semester kedua 2017.

"Ada banyak proyek infrastruktur yang harus dikejar pemerintah, utamanya dari dua aspek, yakni pembangunan jalan raya dan dam. Beberapa yang sudah selesai per Mei 2017 ada 30 proyek yang didominasi bandara udara dan dam," terang Aldian.

Sementara itu, menurut Standard Chartered, pemulihan investasi swasta sedang dilakukan secara bertahap. Kredibilitas fiskal, stabilitas politik, dan reformasi struktural sedikit demi sedikit mengembalikan kepercayaan sektor swasta untuk menanamkan investasi di Indonesia.

"Penanaman modal asing pada Q1 lebih baik dari tahun lalu, penjualan semen pun mengalami kenaikan hingga 10% yoy. Ini indikasi perbaikan investasi swasta."

Menurut Standard Chartered, kunci pertumbuhan ekonomi di semester kedua ini adalah investasi swasta. "Meski ekspor tetap membaik, tapi yang membuat perbedaan adalah investasi swasta karena ia belum menunjukkan arah perubahannya," jelas Aldian.

Menurutnya, pemerintah kini telah mengarah kepada iklim investasi sehingga diperkirakan target investasi akan terus dilaksanakan. Tak hanya investasi, menurut Aldian, belanja pemerintah dan pemda harus terus diserap serta target pajak terus dikejar sehingga ketiga hal ini pun mampu menjadi stimulus bagi fiskal Indonesia.

Dengan keseluruhan aspek yang berjalan ini, Bank Standard Chartered memprediksikan dengan optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu menyentuh angka 5,2% hingga akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×