kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentimen Arab dan Rusia, minyak Brent ke US$ 52


Senin, 15 Mei 2017 / 16:43 WIB
Sentimen Arab dan Rusia, minyak Brent ke US$ 52


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

LONDON. Harga minyak dunia hari ini (15/5) melonjak hingga 2% ke level US$ 52 per barel. Berdasarkan data Reuters, pada pukul 08.47 waktu London, harga mintak Brent naik US$ 1,2 menjadi US$ 52,04 per barel. Dan harga rata-rata harian minyak Brent adalah US$ 52,26 per barel, yang merupakan level tertinggi sejak 26 April lalu.

Sementara itu, harga minyak WTI naik US$ 1,18 menjadi US$ 49,02 per barel.

Kondisi ini terjadi setelah eksportir utama Arab Saudi dan Rusia mengatakan pemangkasan suplai minyak diperlukan hingga 2018 mendatang.

Seperti yang dikutip Reuters, menteri energi kedua negara pada Senin ini menjelaskan pemangkasan suplai minyak dapat diperpanjang hingga sembilan bulan, yakni sampai Maret 2018. Hal itu lebih lama dari opsi perpanjangan sebelumnya yaitu selama enam bulan.

Sebelumnya, harga minyak sudah mendapat sokongan dari kesepakatan pemangkasan suplai. Sayang, cadangan minyak AS yang masih tinggi dan peningkatan produksi minyak oleh negara lain seperti AS, menahan harga minyak di bawah US$ 60.

"Ada sinyal terjadinya penurunan cadangan, namun tidak seperti yang kami inginkan. Kami sudah menyetujui kesepakatan ini perlu diperpanjang," jelas Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih.

Informasi tambahan saja, Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), Rusia dan produsen minyak lain sudah menyepakati pemangkasan produksi sebesar 1,8 juta barel per hari pada paruh pertama 2017, dengan kemungkinan perpanjangan selama enam bulan.

OPEC dan negara non OPEC akan menggelar pertemuan pada 25 Mei mendatang di Vienna. OPEC juga mengundang dua negara produsen minyak kecil yang belum terlibat dalam kesepakatan pemangkasan produksi untuk hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka adalah Mesir dan Turkemenistan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×