kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Realisasi pajak baru 60%, ini langkah Kemkeu


Jumat, 20 Oktober 2017 / 19:55 WIB
Realisasi pajak baru 60%, ini langkah Kemkeu


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat bahwa sejauh ini, dari Januari sampai September 2017, penerimaan pajak sebesar Rp 770 triliun atau baru mencapai 60% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan atau APBNP 2017 sebesar Rp 1.283,57 triliun.

Dirjen Anggaran Askolani mengatakan, saat ini pihaknya masih memantau penerimaan pajak tersebut namun dari sisi belanja tetap didorong produktif meski ada potensi alamiah penghematan.

"Jadi sebenarnya kami tidak juga ada (rem belanja) paling penghematan yang alamiah kami dorong tapi belanja yang  produktif kami dorong juga," kata Askolani, Jumat (20/10).

Penghematan alamiah tersebut misalnya budget yang tidak bisa dieksekusi karena misalnya urusan lahannya belum selesai ataupun penghematan dari lelang. "Dengan hal itu kami bisa mendapatkan hemat alamiah. Misalnya setiap tahun belanja K/L 92-93%, yang 7-8% alamiah," ujarnya.

Penghematan alamiah ini menurut Askolani mulai disisir dari monitoring yang dilakukan setiap bulannya pada penerimaan dan belanja. Menurut pantauannya, dari sisi penerimaan kemungkinan potensinya ada yang turun tetapi juga ada yang naik.

"Dari PNBP dimungkinkan kami pantau ada potensi naik. Dari belanja yang memang kami dorong kinerjanya, tapi potensi alamiah kami pantau," ucapnya.

Belanja yang akan dioptimalkan itu menurut Askolani diharapkan akan berdampak ke penerimaan meski penerimaan pajak dari belanja pemerintah pertumbuhannya masih hanya 1%. Hal ini menurutnya lebih karena waktu saja, sebab belanja ada jeda waktu terhadap pajaknya

"Jadi mungkin ada yang pajaknya langsung dari belanja-belanja operasional tapi kalau belanja fisik ada lagi, sebab kalau fisik terjadi belanjanya menunggu 2-3 bulan pembayaran. Sewaktu bayar baru ada pajaknya," katanya.

Dengan adanya penghematan alamiah dan belanja yang tetap didorong, pemerintah memproyeksi defisit anggaran pada tahun ini akan sebesar 2,67 sementara di APBNP 2017 sebesar 2,9.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×