kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,25   -3,11   -0.33%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN akan buat kartu untuk subsidi listrik


Minggu, 15 Januari 2017 / 22:45 WIB
PLN akan buat kartu untuk subsidi listrik


Reporter: Agus Triyono | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) ingin membuat kartu untuk membagi subsidi listrik kepada masyarakat. Langkah ini dilakukan sebagai bagian untuk memperbaiki penyaluran subsidi listrik.

Sofyan Basir, Direktur Utama PLN mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi internal, subsidi listrik selama ini banyak tidak tepat sasaran. Masalah ini, bisa dilihat dari jumlah masyarakat miskin dengan penerima subsidi listrik.

Berdasarkan data TNP2K, jumlah masyarakat kurang mampu yang diberikan subsidi hanya 15,7 juta. Tapi, subsidi listrik ternyata diberikan untuk 46 juta keluarga. "Kalau 46 juta itu artinya 190 juta jiwa, apa iya 80% rakyat Indonesia harus disubsidi listriknya," katanya akhir pekan kemarin.

Sofyan yakin, dengan kartu tersendiri tersebut, subsidi listrik akan tepat sasaran. Keyakinan tersebut didasarkannya pada akurasi data pelanggan yang dimiliki PLN. "Data ada nomor KTP, didatangi setiap bulan kami ambil rekeningnya, jadi tidak mungkin salah, akan kelihatan rumahnya bertambah bagus, ada kulkas, AC," katanya.

Bambang Widiyanto, Sekretaris Eksekutif TNP2K mengatakan, selain menggunakan kartu, untuk menepatkan sasaran subsidi BBM, pemerintah saat ini juga tengah menyisir rumah tangga yang berhak. Penyisiran akan dilakukan dengan mengambil 40% masyarakat yang paling miskin.

"Variable miskin yang digunakan bisa macam- macam, misal dinding seperti apa, atap bagaimana, kalau tidak terdapat dalam daftar 40% ya tidak menerima tarif subsidi," katanya.

Presiden Jokowi memerintahkan penyaluran subsidi diperbaiki. Menurutnya, selama ini subsidi, salah satunya listrik banyak tidak tepat sasaran.

Jokowi mengatakan, banyak penerima subsidi listrik untuk golongan pelanggan 900 VA yang justru berasal dari kalangan keluarga mampu dan tidak berhak menerima subsidi. "Ini harus diperbaiki, supaya tepat sasaran, dinikmati masyarakat yang membutuhkan," kata Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×