Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Harga minyak mencatat penguatan di minggu kedua. Pelaku pasar optimistis produsen minyak OPEC akan melanjutkan upaya mengurangi pasokan minyak global. Aljazair juga menyatakan dukungan rencana Arab Saudi dan Rusia untuk memperpanjang pembatasan produksi hingga tahun 2018.
Mengutip Bloomberg, Jumat (19/5) pukul 11.03 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Juni 2017 di New York Mercantile Exchange menguat 0,77% ke level US$ 49,73 per barel dibanding sehari sebelumnya. Sepekan terakhir harga minyak terangkat 4%.
Menteri Energi Aljazair, Noureddine Boutarfa mengatakan, sebagian besar anggota OPEC mendukung rencana memperpanjang pembatasan produksi hingga sembilan bulan. Survey Bloomberg minggu ini menunjukkan sebagian besar analis memprediksi OPEC dan produsen rekanannya akan memperpanjang pembatasan produksi setidaknya hingga enam bulan.
"Minyak memiliki kekuatan untuk naik ke atas US$ 50 per barel, terutama didukung ekspektasi OPEC akan memperpanjang pemangkasan pasokan pada pertemuan mendatang serta peluang kenaikan permintaan secara musiman," ujar Seo Sang-young, Market Strategist di Kiwoom Securities Co., Seoul, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (19/5). "Namun minyak akan sulit diperdagangkan di atas US$ 55 per barel dan mencapai US$ 60 karena Amerika Serikat akan terus meningkatkan output sehingga menahan minyak naik lebih tinggi," imbuhnya.
OPEC dijadwalkan bertemu pada tanggal 25 Mei mendatang di Wina, Austria. Dalam pertemuan tersebut OPEC akan menentukan apakah akan melanjutkan atau menghentikan kesepakatan pemangkasan produksi setelah berakhir Juni mendatang. Pasalnya kenaikan pasokan AS dapat menggagalkan uapya mengurangi pasokan. Beberapa anggota OPEC sudah menyuarakan dukungan atas proposal untuk memperpanjang pembatasan produksi. Sebelumnya, Arab Saudi dan Rusia menyatakan persediaan global belum mencapai tingkat yang ditargetkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
