kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
FOKUS /

Tunggu apa lagi, ayo membeli emas


Jumat, 21 Oktober 2016 / 00:07 WIB
Tunggu apa lagi, ayo membeli emas


Reporter: Namira Daufina, Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Bagi Anda yang berencana untuk membeli emas, saatnya melakukannya. Begitulah, saran yang disampaikan wealth management UBS.

Sepanjang The Fed berpandangan tidak alasan untuk terburu-buru menaikkan suku bunganya, emas seharusnya kian mentereng performanya. Kemungkinan, pendar emas akan mengkilap ke level US$1.350 per ons troi pada tahun 2017, atau naik sekitar 7% dari level saat sekarang.

Si kuning akan kehilangan daya tarik ketika suku bunga naik dan investor beralih ke aset alternatif yang lebih baik. Akan tetapi, emas akan menjadi aset favorit dalam situasi panik dalam pasar dan perekonomian yang cenderung negatif. Investor akan memilih aset haven alias lebih aman.

Dilansir dari BusinessInsider, Wayne Gordon dan Giovanni Staunovo, wealth management UBS dalam sebuah catatannya mengatakan The Fed masih mungkin akan menaikkan suku bunga pada Desember nanti. Dengan kata lain, emas akan bearish pada jangka pendek.

Mereka memperkirakan emas akan jatuh ke level US$1.225 dalam tiga bulan ke depan. Emas untuk pengiriman Desember di divisi Comex terakhir di level US$1.269.75 per ons troi, Kamis (20/10) mundur dari level tertinggi US$1,274.05.

Pada hari Rabu, emas ditutup naik 0,6% pada US$1,269.90, penutupan tertinggi sejak 3 Oktober. Logam mulia ini terdorong setelah angka inflasi AS bulan September yang buruk mengurangi ekspektasi bahwa Federal Reserve bisa menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan Desember.

Tetapi harapan kenaikan suku bunga bulan Desember tetap tinggi. Pasar saat ini menaruh probabilitas sekitar 64% dari kenaikan suku bunga bulan Desember, mengacu Investing.com.

Pada hari Rabu, Gubernur Fed New York William Dudley mengatakan bank sentral AS kemungkinan akan menaikkan suku bunga di tahun ini jika perekonomian masih di lintasan saat ini.

Sumber: Investing.com

Tekanan lainnya

Beban ditambah dari prediksi Harmony Gold Mining, salah satu produsen emas terbesar di dunia asal Afrika Selatan, yang menyebut produksi global membengkak. Di mana tiap kuartal, produksi emas global naik 10%. Tapi kenaikan ini masih dapat dinetralisir oleh perkiraan konsumsi emas China pada 2020 akan mencapai 1.200 ton.

Padahal tahun lalu, konsumsinya hanya 986 ton. Ini membuat Dick Poon, General Manager Heraeus Metals Hong Kong, memprediksi emas akan melanjutkan penguatan ke US$ 1.400 per ons troi di 2017. Perekonomian global yang masih gamang membuat emas perkasa.

Konferensi London Bullion Market Association yang sedang berlangsung di Singapura juga memprediksi harga emas di 2017 siap naik ke US$ 1.347,40 per ons troi.

Analis Finex Berjangka Nanang Wahyudin mengungkapkan, saat ini sebenarnya banyak sentimen positif yang menopang harga emas. Tapi di saat yang sama, sentimen negatif juga membayangi. Nah, tak perlu menunggu-nunggu lagi untuk memborong saat emas tengah murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×