kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Krisis memburuk, Venezuela tutup perbatasan


Selasa, 13 Desember 2016 / 13:57 WIB
Krisis memburuk, Venezuela tutup perbatasan


Sumber: money.cnn | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

VENEZUELA. Pemerintah Venezuela mempersulit warganya untuk keluar dari krisis likuiditas di negara tersebut.

Pada Senin (12/12) malam, Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan, dirinya menutup perbatasan dengan Kolombia selama 72 jam. Kebijakan ini diambil setelah warga Venezuela ramai-ramai menukar uang mereka sebelum akhirnya tak berlaku lagi pada akhir pekan ini. Dia menuding, banyak mafia yang memindahkan uang Venezuela ke Kolombia.

Pada kesempatan yang sama, pemerintahan Maduro juga mengumumkan pihaknya akan menarik uang kertas 100 bolivar dan menggantikannya dengan uang koin bernilai sama dalam kurun waktu 72 jam. Uang kertas baru dan koin tersebut dikabarkan akan segera dirilis pada Kamis (15/12) mendatang.

Menurut Maduro, kebijakan daruratnya untuk menukar uang kertas bolivar dengan koin dalam waktu yang singkat bertujuan agar para mafia sulit menyelundupkan bolivar ke luar dari Venezuela.

Dengan adanya pertukaran ini, warga Venezuela terpaksa mendepositokan uang mereka di bank-bank lokal atau menukarkannya secepat mungkin karena uang kertas ini tidak akan berlaku lagi pada akhir pekan ini.

Ini merupakan guncangan teranyar dalam krisis ekonomi Venezuela.

Dalam pernyataannya, pemerintah Venezuela mengatakan penutupan perbatasan dengan Kolombia penting dilakukan untuk bersiaga atas serangan kriminal terhadap mata uang Venezuela.

Sekadar informasi, sejumlah warga Venezuela memang kerap pergi ke kota-kota perbatasan di Kolombia untuk menukar mata uang mereka, bolivar, dengan dollar AS atau membelanjakan uang mereka -selagi bisa- di Kolombia. Di negara tetangga itu, semua keperluan dasar seperti makanan dan peralatan sehari-hari melimpah ruah.

Uang dengan nilai terbesar di Venezuela adalah uang kertas 100 bolivar. Berdasarkan nilai tukar yang dipatok pemerintah, nilai uang kertas itu setara dengan 15 sen US dollar.

Namun, berdasarkan nilai tukar tidak resmi, nilai uang kertas 100 bolivar hanya setara dengan 2 sen US dollar.

Nah, saat ini, pemerintahan Maduro mengumumkan akan segera mencetak enam uang kertas baru yang bernilai antara 500 dan 20.000 bolivar. Jika dikalkulasikan, nilai tukar tidak resmi uang kertas terbesar hanya senilai US$ 5.

Catatan saja, ekonomi Venezuela saat ini mengalami hiperinflasi. Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Steve Hanke, profesor ekonomi di John Hopkins University, dalam kurun waktu 30 hari, kenaikan tingkat inflasi di venezuela mencapai 50%.

Badan Moneter Internasional (IMF) bahkan memprediksi, inflasi Venezuela pada tahun depan akan melampaui 1.600%.




TERBARU

[X]
×