kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jakarta, top list pasar properti di Asia


Rabu, 05 Desember 2012 / 14:36 WIB
Jakarta, top list pasar properti di Asia
ILUSTRASI. Jadwal kualifikasi Piala Dunia 2022 Italia vs Bulgaria: Kans Azzurri tekuk The Lions


Sumber: CNN |

HONG KONG. Lupakan pasar properti di kawasan China daratan yang berkembang pesat. PriceWaterhouseCoopers dan Washington DC Land Institute menyarankan, ada baiknya para pemburu investasi properti memburu kawasan selatan.

Menariknya, Jakarta yang sudah dipadati oleh bangunan pencakar langit justru menempati posisi atas dalam perburuan di pasar properti.

Banyak yang bertanya mengapa? PriceWaterhouseCoopers dan Washington DC Land Institute menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil mengesankan investor global.

Yang jelas, "Suku bunga dan inflasi berada di bawah kendali regulator. PDB Indonesia tumbuh sekitar 6,5% per tahun di mana investasi asing meningkat hingga 39% pada semester pertama tahun ini," jelas survei PriceWaterhouseCoopers dan Washington DC Land Institute.

Namun ada beberapa hal yang patut di waspadai menurut PriceWaterhouseCoopers. Salah satunya adalah sulitnya mendapat pinjaman murah dari perbankan dan mendapatkan pengembang properti yang bisa dipercaya.

Berikut 15 tempat di Asia yang menduduki puncak tertinggi di pasar properti. Mereka adalah:

1. Jakarta, Indonesia

2. Shanghai, China

3. Singapura, Singapura

4. Sydney, Australia

5. Kuala Lumpur, Malaysia

6. Bangkok, Thailand

7. Beijing, China

8. Kota-kota sekunder China (Chongqing, Tianjin, Shenyang)

9. Taipei, Taiwan

10. Melbourne, Australia

11. Hong Kong, China

12. Manila, Filipina

13. Tokyo, Jepang

14. Seoul, Korea Selatan

15. Guangzhou, China

Memang, bursa properti di Indonesia diyakini belum masuk fase bubble karena harganya terus merangkak naik. Beberapa pengembang apartemen mengaku dengan mudah menjual apartemennya meski belum dibangun. Pasar kredit perumahan juga tetap kebanjiran peminat manakala Bank Indonesia (BI) menaikkan minimal down payment (DP) KPR menjadi 30%.

Tapi yang perlu dicatat adalah akses atau transportasi di sekitar tempat tinggal di Jakarta yang jauh dari kata layak. Jika macet terjadi di mana-mana, benarkah pasar properti Jakarta layak diburu? Silakan menilai masing-masing.




TERBARU

[X]
×