kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GNPF-MUI bantah dana aksi 212 mengalir ke Turki


Kamis, 23 Februari 2017 / 13:57 WIB
GNPF-MUI bantah dana aksi 212 mengalir ke Turki


Sumber: TribunNews.com | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Tim Advokasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) membantah pernyataan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian. Sebelumnya, Tito menyebut sebagian dana aksi 4 November 2016 dan 2 Desember 2016 (aksi 212) mengalir ke Turki.

Kapitra Ampera yang merupakan anggota Tim Advokasi GNPF MUI, membantah adanya aliran dana ke Turki. Ia mengatakan, Tito tak mendapatkan informasi lengkap mengenai aliran dana yang ditransfer ke Turki. Karena transfer dana ke Turki melalui rekening pribadi Islahudin Akbar, bukan dari rekening GNPF MUI.

Islahudin merupakan tersangka kasus dugaan pencucian uang terkait penyimpangan atau pengalihan dana Yayasan Keadilan untuk Semua (Justice for All).

"Mungkin Pak Kapolri dapat informasi kurang lengkap. Jadi apa hubungannya dengan Bachtiar Nasir?" ujar Kapitra saat dihubungi Kamis (23/2).

Dana ditransfer Islahudin ke Insan Hak ve Harriyetleri ve Insani Yardim Vakfi (IHH) atau organisasi Hak Asasi Manusia, kebebasan dan Bantuan Kemanusiaan yang berada di Turki. Menurut Kapitra, besaran dana yang ditransfer senilai US$ 4.600 atau sekitar Rp 61,43 juta.

"Dana Turki itu, itu bener ada pengiriman uang US$ 4.600 ke IHH. Uang itu dikirim pribadi melalui rekening IA. Uang itu asalnya dari Abu Kharis pengurus solidaritas untuk Suriah," ujar Kapitra.

Dana dihimpun dari bedah buku di masjid-masjid. Kemudian, dititip ke rekenimg Islahudin, dan ditransfer pada Juni 2016. "Belum ada aksi bela Islam," kata Kapitra.

Sebelumnya, Tito mengatakan, dana sumbangan masyarakat yang diterima GNPF MUI melalui Yayasan Keadilan untuk Semua tidak seluruhnya digunakan untuk kegiatan aksi. Bahkan, ada yang mengalir ke Turki. Hal itu diutarakan Tito, saat rapat kerja dengan Komisi III DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/2).

"Uang dari yayasan yang besarnya lebih dari Rp 1 miliar, setelah diterima Bachtiar Nasir (Ketua GNPF MUI), sebagian digunakan untuk kegiatan (aksi 4/11 dan 2/12), sebagian lagi, kita lihat dari slip transfer, dikirim ke Turki," ujar Tito.

(Dennis Destryawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×