kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,64   -17,87   -1.91%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi Asia mulai bangkit


Selasa, 21 Februari 2017 / 11:29 WIB
Ekonomi Asia mulai bangkit


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yudho Winarto

SINGAPURA. Ekonomi kawasan Asia mulai menggeliat. Lihat saja aktivitas industri manufaktur negara-negara kawasan ini yang umumnya ekspansif di awal tahun 2017.

Ambil contoh, Jepang. Indeks manufaktur alias Purchasing Manager's Indices (PMI) Jepang pada Januari 2017 tercatat 52,7. Pun India, memiliki indeks PMI dengan skor 50,4.

PMI China juga masih di atas level 50 meski mengendur ketimbang bulan sebelumnya. Begitu pula indeks manufaktur Indonesia meningkat menjadi 50,4 di Januari 2017 (lihat tabel).

Level indeks PMI di atas 50 menunjukkan kondisi industri di negara tersebut sedang ekspansi. Sebaliknya, indeks di bawah level 50 menandakan industri manufaktur mengalami kontraksi.

Membaiknya manufaktur negara-negara kawasan Asia mengisyaratkan perbaikan ekonomi wilayah ini. Hal ini sejalan dengan laporan terbaru Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

OECD memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kawasan Asia akan stabil dalam beberapa tahun mendatang. Lembaga ini meramalkan, rata-rata pertumbuhan ekonomi negara di Asia Tenggara plus China dan India tahun 20172021 berkisar 6,2%.

Adapun di ASEAN sendiri, rata-rata pertumbuhan ekonomi negara kawasan ini pada periode 2017-2021 mencapai 5,1%. Penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar antara lain dari Filipina, Vietnam, Kamboja, Laos dan Myanmar.

Bangkitnya ekonomi Asia juga tercermin dari ekspor negara-negara kawasan ini yang mulai rebound di awal tahun ini.

Mengutip The Economist, pada bulan Januari 2017, ekspor China naik untuk pertama kalinya dalam sepuluh bulan terakhir. Pun ekspor Korea Selatan telah meningkat selama tiga bulan berturut-turut. Ekspor Jepang, Singapura dan Taiwan juga mulai rebound.

Kenaikan ekspor juga datang dari produsen komoditas di Asia seperti Indonesia dan Malaysia terutama hasil dari kenaikan harga minyak dan logam.

Agaknya, mulai bangkitnya ekonomi Asia itu pula yang mengangkat kinerja indeks bursa Asia belakangan ini. Sejumlah bursa di negara-negara Asia seperti Singapura, India, Australia, Hong Kong dan Taiwan melonjak 10% dari awal tahun.

Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) baru mencetak pertumbuhan 1,18% sepanjang tahun ini. Tahun lalu, IHSG naik 15,32%, tertinggi kedua di Asia Pasifik, setelah Thailand.




TERBARU

[X]
×