kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diskon gas tak signifikan bagi Petrokimia Gresik


Jumat, 16 Desember 2016 / 12:17 WIB


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Diskon has gas yang diberikan pemerintah ke perusahaan pupuk tak berpengaruh signifikan ke bisnis produsen pupuk PT Petrokimia Gresik. Alasannya, besar penurunan harga gas tidak signifikan.

I Ketut Rusnaya, Direktur Operasional Petrokimia Gresik, bilang, penurunan harga gas yang diatur Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) No 40/2016 tidaklah banyak. Jika harga semula US$ 6,28 per mmbtu, tahun depan turun menjadi US$ 6 per mmbtu. Kemudian, upah angkut gas yang semula US$ 0,84 turun menjadi US$ 0,5.

“Perbedaan harga yang paling besar memang ada di tarif angkut (toll fee), namun tak terlalu berpengaruh karena gas hanya dipakai untuk produksi pupuk urea,” kata Rusnaya kepada KONTAN di Jakarta (15/12).

Asal tahu saja, 70% biaya produksi pupuk urea berasal dari gas. Setiap tahun, Petrokimia Gresik memproduksi 460.000 ton urea. Sampai November, Petrokimia Gresik sudah memproduksi 440.000 ton. “300.000 ton urea untuk pupuk subsidi, sisanya komersial,” ungkap Rusnaya.

Jika digabung dengan produksi pupuk jenis lain, sampai November Petrokimia Gresik memproduksi 4,34 juta ton pupuk. Produksi terbesar adalah NPK sebanyak 2,5 juta ton, pupuk ZA sebanyak 790.000 ton, SP-36 sebanyak 500.000 ton dan Zk sebanyak 10.000 ton. Maka itu, penurunan harga gas hanya berpengaruh ke produksi urea saja.

Tahun depan, Petrokimia Gresik menghitung kebutuhan pupuk nasional mencapai 13 juta ton. Dari total kebutuhan, pasokan saat ini baru 9,5 juta ton. Kekurangan produksi inilah yang kini sedang dikebut Petrokimia Gresik. “Tahun kami target produksi pupuk 5,1 juta ton,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×