kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI rate dipertahankan, volume transaksi obligasi naik 48%


Jumat, 13 Januari 2012 / 11:15 WIB
BI rate dipertahankan, volume transaksi obligasi naik 48%
ILUSTRASI. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Transaksi obligasi di pasar sekunder kembali marak pasca pengumuman suku bunga acuan (BI Rate) yang dipertahankan di level 6%, kemarin.

Data Penerima Laporan Transaksi Efek (PLTE) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan kemarin (12/1) menunjukkan, volume transaksi obligasi pemerintah dan obligasi korporasi meningkat 48% menjadi Rp 8 triliun, dari Rp 4 triliun di hari sebelumnya.

Kenaikan tersebut seirama dengan kenaikan frekuensi perdagangan di periode yang sama sebesar 25,9% menjadi 442 kali, dari sebelumnya 351 kali.

Surat Utang Negara (SUN) seri FR0058, bertenor 20 tahun dan kupon 7,1036% kembali menjadi seri obligasi pemerintah teraktif. Total volume perdagangan obligasi seri ini sebesar Rp 773 milliar, dan ditransaksikan 83 kali transaksi.

Sedangkan, Obligasi Berkelanjutan I Adira Dinamika Multi Finance Tahap I Tahun 2011 Seri C, dengan YTM 8,6010% dan rating idAA+ masih menjadi seri obligasi korporasi teraktif. Surat utang ini ditransaksikan sebanyak 19 kali, dengan volume perdagangan sebesar Rp 125 miliar.

Corporate Secretary Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Tumpal Sihombing menilai, ditahannya BI Rate pada level 6% menjadi angin segar bagi pelaku pasar obligasi. "Aksi penjualan obligasi yang sempat kencang sepekan terakhir akibat spekulasi penurunan suku bunga acuan, otomatis mulai mereda," ujarnya, Jumat (13/1).

Sementara, Dealer money market Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tri Sulistianing menuturkan, karena pada lelang Sertifikat Bank Indonesia (SBI) kemarin (12/1), BI hanya menyerap Rp 10 triliun, maka ada kemungkinan peserta lelang yang mayoritas perbankan mengalihkan dananya untuk membeli obligasi pemerintah dalam rangka pemenuhan secondary reserve perbankan.

"Bank banyak yang beli obligasi pemerintah untuk portfolio mereka, karena bank tidak boleh bermain di saham," jelasnya, Jumat (13/1).

Asal tahu saja, kemarin (12/1), BI mengadakan lelang SBI yang diikuti pihak perbankan. Penawaran yang masuk untuk SBI bertenor 9 bulan mencapai Rp 36 triliun, sedangkan yang diserap hanya Rp 10 triliun dengan tingkat bunga 4,88%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×