kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS tahan dana bantuan PBB untuk Palestina senilai US$ 65 juta


Rabu, 17 Januari 2018 / 11:31 WIB
AS tahan dana bantuan PBB untuk Palestina senilai US$ 65 juta
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump


Sumber: AFP | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Amerika Serikat menahan dana bantuan senilai US$ 65 juta yang disediakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Palestina pada Selasa (16/1). Langkah ini dilakukan selang dua minggu setelah Presiden Donald Trump mengancam akan membekukan pembayaran di masa depan.

Pejabat Departemen Luar Negeri bersikeras bahwa keputusan tersebut tidak diambil untuk menekan para pemimpin Palestina, namun karena AS ingin negara-negara lain membantu membayar dan mereformasi Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Namun, seruan tersebut muncul setelah pergumulan di balik layar antara pihak yang ingin mengurangi semua bantuan kepada warga Palestina dan pejabat yang peduli dengan dampak kemanusiaan dan diplomatik.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan, dana sekitar US$ 60 juta dari total paket yang direncanakan US$ 125 juta akan terus berjalan agar badan kemanusiaan tersebut tetap beroperasi. Namun sisanya akan ditahan untuk saat ini.

"Ini tidak ditujukan untuk menghukum siapa pun. Pemerintah Amerika Serikat, dan administrasi Trump, percaya bahwa seharusnya ada pembagian beban yang bisa dilakukan. Kami ingin negara-negara lain, yang mengkritik Amerika Serikat atas apa yang mereka yakini sebagai posisi kita melawan Palestina untuk melangkah maju," kata juru bicara Heather Nauert kepada wartawan.

Kepala Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Pierre Krahenbuhl, mengungkapkan kekhawatirannya dan segera meminta anggota PBB lainnya untuk berkontribusi.

Dia mengatakan, dana senilai US$ 60 juta ditujukan agar sekolah dan rumah sakit bisa terus beroperasi untuk saat ini. Namun dia mencatat bahwa dana tersebut turun tajam dari yang dibayarkan Washington senilai US$ 350 juta selama 2017.

"Pendanaan UNRWA atau badan kemanusiaan adalah kebijakan negara berdaulat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pada saat yang sama, mengingat hubungan yang panjang, terpercaya, dan bersejarah antara Amerika Serikat dan UNRWA, kontribusi yang berkurang ini mengancam salah satu upaya pembangunan manusia yang paling sukses dan inovatif di Timur Tengah," kata Krahenbuhl, dalam sebuah pernyataan

Pernyataan Departemen Luar Negeri AS menimbulkan skeptisisme mengingat sebuah tweet yang ditulis Trump pada 2 Januari lalu, saat dana bantuan US$ 125 juta itu harus dibayarkan.

"Kami membayar orang-orang Palestina RATUSAN JUTAAN DOLLAR setahun dan tidak mendapat apresiasi atau penghargaan," Trump menulis.

"Mereka bahkan tidak ingin menegosiasikan perjanjian damai yang telah lama tertunda dengan Israel. Mengapa kita harus melakukan pembayaran masa depan yang besar ini kepada mereka?" protes Trump.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×