kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: IHSG memerah, pasar masih wait and see


Senin, 16 Januari 2017 / 19:03 WIB
Analis: IHSG memerah, pasar masih wait and see


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis di tengah aksi menunggu atau wait and see investor menyusul minimnya sentimen positif yang beredar, Senin (16/1).

IHSG ditutup turun 2,97 poin atau 0,05 % menjadi 5.270,01 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 2,98 poin (0,33 %) menjadi 879,53 poin.

"Pelemahan IHSG terjadi karena pelaku pasar dan investor masih cenderung wait and see di tengah minimnya sentimen positif. Dalam empat hari terakhir, IHSG mengalami tekanan di akhis sesi perdagangan," kata analis NH Korindo Securities Indonesia Bima Setiaji.

Di sisi lain, lanjut Bima Setiaji, mayoritas bursa saham di kawasan Asia yang mengalami pelemahan turut membebani laju IHSG. Pelaku pasar asing yang kembali melakukan aksi jual menambah sentimen negatif bagi IHSG.

BEI mencatat, investor asing kembali membukukan penjualan bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp184,470 miliar pada awal pekan ini (Senin, 16/1).

Kendati demikian, ia mengaku masih optimistis IHSG akan kembali masuk dalam tren penguatan menyusul nilai neraca perdagangan Indonesia periode Desember 2016 mengalami sebesar 992,1 juta dollar AS.

"Sentimen itu akan menjaga stabilitas mata uang rupiah sehingga investor di pasar modal tidak khawatir fluktuasi kurs yang akhirnya berimbas positif terhadap IHSG ke depan," katanya.

Sementara itu, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa penantian terhadap laporan kinerja emiten 2016 ini masih menjadi salah satu faktor yang membuat IHSG dalam fase konsolidasi.

Diharapkan kinerja emiten-emiten menunjukkan hasil yang bagus sehingga dapat mendorong IHSG menuju ke arah yang lebih tinggi," kata William Surya Wijaya.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di pasar reguler BEI mencapai 253.523 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,364 miliar lembar saham senilai Rp5,136 triliun.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 219,23 poin (0,96 %) ke level 22.718,15, indeks Nikkei turun 192,04 poin (1,00 %) ke level 19.095,24, dan Straits Times melemah 11,96 poin (0,40 %) posisi 3.013,12.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×